Sumber intelijen Kudakyiv mengungkapkan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah menyusun perkiraan situasi militer-politik global hingga tahun 2045. Dokumen tersebut mencakup rencana untuk mengakhiri eksistensi Ukraina sebagai negara merdeka. Rencana ini, kabarnya, akan disampaikan Moskow kepada pemerintahan baru Amerika Serikat melalui perantara pemerintah asing dan wakil-wakilnya.
Menurut laporan sebelumnya dari Interfax-Ukraina, dokumen tersebut memuat rencana pembagian Ukraina menjadi tiga bagian utama:
Selain rencana untuk Ukraina, intelijen Ukraina juga memperoleh dokumen Kremlin yang menguraikan empat skenario potensial untuk perkembangan proses internasional secara lebih luas. Dari keempat skenario tersebut, dua dianggap paling menguntungkan bagi Rusia:
Sementara itu, dua skenario lainnya dianggap tidak menguntungkan oleh Kremlin:
Rusia melihat skenario tidak menguntungkan ini dapat terjadi jika mereka kalah dalam perang dengan Ukraina atau jika konflik membeku tanpa hasil akhir yang jelas.
Donald Trump baru-baru ini terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat, dengan janji untuk segera mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Namun, hingga saat ini, Trump belum mempresentasikan rencana konkret. Beberapa pernyataan dari lingkarannya bahkan dianggap tidak menguntungkan bagi Ukraina.
Skenario yang diungkapkan ini menunjukkan ambisi Kremlin untuk mengubah peta geopolitik global. Jika berhasil, rencana ini tidak hanya akan berdampak pada masa depan Ukraina tetapi juga pada tatanan internasional secara keseluruhan. Namun, tantangan besar tetap ada, termasuk ketidakpastian dalam upaya Rusia menghadapi perlawanan Ukraina dan reaksi dari negara-negara Barat.