Kudakyv – Dua perusahaan teknologi lokal, Amar dan Allo, makin serius menggarap potensi digital Indonesia. Mereka tidak hanya fokus pada pertumbuhan. Tapi juga peningkatan efisiensi dan daya saing. Amar, dikenal melalui bank digitalnya. Sementara Allo fokus pada teknologi konsumen. Keduanya berbagi strategi digital yang kuat. Mereka menyesuaikan layanan dengan kebutuhan pasar saat ini. Keduanya mengandalkan data pengguna untuk inovasi. Tidak heran jika keduanya terus memperluas pengaruh. Baik di kota besar maupun daerah terpencil. Mereka percaya digitalisasi bukan tren sesaat. Melainkan fondasi bisnis masa depan. Kolaborasi internal dan eksternal juga terus diperkuat. Semua dilakukan demi mempertahankan posisi di pasar yang kompetitif.
“Baca Juga : Efek Samping Menunda Haid atau Menstruasi Dengan Obat Hormon”
Amar dan Allo tidak ragu berinvestasi besar. Mereka mengembangkan platform digital berbasis cloud. Sistem ini mempermudah pembaruan layanan. Juga meningkatkan skalabilitas operasional. Amar mengembangkan aplikasi perbankan digital dengan antarmuka baru. Sementara Allo merancang layanan personalisasi melalui kecerdasan buatan. Semua fitur dirancang berdasarkan data aktual. Misalnya perilaku pengguna dalam menggunakan layanan. Kedua perusahaan memanfaatkan data untuk memprediksi tren. Termasuk merancang produk baru sebelum pasar membutuhkannya. Infrastruktur TI mereka diperbarui setiap tahun. Tim pengembang bekerja dalam siklus mingguan. Dengan begitu, fitur baru bisa diluncurkan lebih cepat. Mereka juga memperkuat keamanan siber sejak awal pengembangan.
Model kerja agile diadopsi penuh oleh Amar dan Allo. Tim dibentuk kecil dan lintas fungsi. Mereka bisa bergerak cepat. Misalnya saat fitur baru dibutuhkan, tim segera mengembangkan MVP. Lalu diuji langsung ke pengguna. Feedback dikumpulkan dalam waktu singkat. Iterasi dilakukan dalam hitungan hari, bukan bulan. Tim agile tidak bergantung pada hierarki panjang. Keputusan bisa diambil langsung di level bawah. Ini mempercepat proses pengambilan keputusan. Allo bahkan membentuk task force khusus untuk eksperimen produk. Tim ini diberi target eksplorasi pasar baru. Sementara Amar mendorong karyawan ikut kompetisi inovasi internal. Ide terbaik langsung difasilitasi hingga tahap peluncuran.
“Simak juga: Markas Kemenhan Iran Diserang, Teheran Dilanda Kebakaran”
Amar menjalin kemitraan dengan startup keuangan mikro. Tujuannya memperluas layanan ke pelaku usaha kecil. Mereka menyederhanakan proses pengajuan pinjaman. Sementara Allo bermitra dengan perusahaan logistik nasional. Kolaborasi ini memungkinkan pengiriman produk digital fisik lebih cepat. Kedua perusahaan juga bekerja sama dengan universitas. Tujuannya mendapatkan talenta muda di bidang teknologi. Amar mendukung inkubator startup kampus. Sementara Allo menggelar hackathon untuk mahasiswa. Mereka juga aktif dalam asosiasi digital nasional. Di sana mereka berbagi praktik terbaik. Sekaligus menyuarakan isu penting ke pemerintah. Termasuk soal regulasi teknologi dan perlindungan data. Kolaborasi ini memperkuat posisi mereka di ekosistem.
Kedua perusahaan tidak hanya mengumpulkan data. Tapi juga menggunakannya untuk menyusun strategi desain. Amar merevisi tampilan aplikasinya berdasarkan hasil survei UX. Sementara Allo mengembangkan dashboard pengguna lebih ringkas. Mereka memantau titik-titik friksi dalam layanan. Misalnya pengguna bingung saat proses checkout. Data tersebut langsung ditindaklanjuti. Setiap perubahan desain diuji melalui A/B testing. Bahkan untuk fitur sekecil tombol pembayaran. Amar mencatat peningkatan kepuasan pelanggan pasca perombakan tampilan. Allo berhasil menurunkan angka penelantaran keranjang belanja. Semua perubahan berbasis angka, bukan asumsi. Desain bukan hanya soal estetika. Tapi efisiensi dan kenyamanan pengguna.
Personalisasi menjadi strategi andalan Amar dan Allo. Amar mengirimkan rekomendasi tabungan berdasarkan perilaku finansial pengguna. Allo menyesuaikan katalog produk sesuai minat pembeli. Sistem ini didukung algoritma rekomendasi. Semakin sering pengguna memakai layanan, semakin tepat saran yang muncul. Pengguna merasa dimengerti. Mereka lebih loyal dan jarang berpindah platform. Amar juga mengembangkan fitur pengingat tagihan otomatis. Allo menyediakan promo khusus berdasarkan lokasi pengguna. Teknologi geofencing turut dimanfaatkan. Semua bertujuan memberikan layanan yang relevan. Mereka ingin pengguna merasa eksklusif. Ini membangun ikatan emosional dengan merek. Loyalitas terbentuk dari pengalaman, bukan sekadar harga murah.