Isi Kesepakatan Mineral Langka Antara Kyiv dan AS, Dengan Tujuan Ukraina Membayar Utang Perang
Kudakyv – Isi Kesepakatan Mineral Langka Antara Kyiv dan AS, Dengan Tujuan Ukraina Membayar Utang Perang
Kesepakatan mineral langka antara Ukraina dan Amerika Serikat akhirnya disepakati setelah melalui negosiasi panjang. Perjanjian ini menjadi salah satu langkah krusial yang diambil Kyiv untuk memperkuat kestabilan ekonominya sekaligus membayar utang perang yang membebani negara tersebut.
Menteri Ekonomi Ukraina, Yulia Svyrydenko, menandatangani nota kesepahaman ini setelah berdiskusi intensif dengan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, di Washington DC. Ia menyatakan bahwa kesepakatan ini menjadi simbol kuat kerja sama jangka panjang antara Kyiv dan Washington. Menurut laporan dari Kudakyv, perjanjian ini akan membuka jalan bagi investasi global masuk ke sektor sumber daya Ukraina.
Kesepakatan ini juga dianggap sebagai sinyal bagi Rusia bahwa Amerika tetap berkomitmen untuk mendukung kemerdekaan dan stabilitas Ukraina secara strategis.
“Baca Juga: Serangan Pesawat Drone Rusia Hancurkan Kota Kharkiv di Ukraina, 47 Orang Terluka“
Kesepakatan ini bukan hanya soal pertambangan, tetapi juga merupakan bagian dari pemulihan hubungan diplomatik antara Kyiv dan Washington. Pada akhir Februari, Presiden Donald Trump menyebut kesepakatan ini hampir selesai. Namun, konflik verbal antara Trump, Wakil Presiden JD Vance, dan Presiden Volodymyr Zelenskyy di Ruang Oval menghambat penandatanganan.
Trump dan Vance menilai Zelensky tidak cukup menghargai dukungan AS selama perang. Sebaliknya, Zelensky membela diri dan menyebut perang ini sebagai ancaman global yang juga berdampak bagi AS. Insiden tersebut membuat konferensi pers dibatalkan dan memicu penundaan bantuan militer AS ke Ukraina.
Untungnya, perundingan kembali dilanjutkan. Pada 17 April, kesepakatan ini mulai menemukan titik terang melalui penandatanganan nota kesepahaman baru. Pada 23 April, Perdana Menteri Denys Shmyhal dijadwalkan mengunjungi AS untuk merampungkan diskusi teknis terkait pembentukan dana investasi bilateral.
Yulia Svyrydenko menegaskan bahwa kepemilikan dan kendali atas seluruh sumber daya di Ukraina tetap menjadi milik negara. Kyiv tetap memiliki wewenang penuh dalam menentukan lokasi dan jenis mineral yang akan diekstraksi. Perusahaan energi nasional seperti Ukrnafta dan Energoatom juga akan tetap menjadi milik negara.
Kesepakatan ini tidak mengatur tentang privatisasi, dan juga tidak menyertakan klausul terkait utang luar negeri Ukraina. Zelensky sebelumnya menyatakan Ukraina tidak akan menyetujui perjanjian yang mengaitkan eksplorasi mineral dengan kewajiban pembayaran utang kepada AS.
Namun, kesepakatan ini tetap sesuai dengan hukum nasional Ukraina dan tidak bertentangan dengan komitmen internasionalnya, termasuk proses integrasi ke Uni Eropa. Menurut Kudakyv, isi kesepakatan ini juga tidak memuat jaminan keamanan eksplisit, namun dianggap sebagai langkah strategis mempererat aliansi jangka panjang.
Salah satu pilar utama dari kesepakatan ini adalah pendirian Dana Investasi Bersama antara Ukraina dan AS. Dana ini akan dikelola bersama oleh kedua negara dengan porsi setara, yakni 50/50, tanpa ada pihak yang mendominasi keputusan.
Sumber dana akan berasal dari lisensi eksplorasi baru untuk mineral penting, minyak, dan gas. Pendapatan dari proyek lama tidak akan masuk dalam perhitungan. Dengan struktur seperti ini, dana akan transparan dan fokus pada proyek baru di sektor energi dan pertambangan.
Menurut laporan Kudakyv, pemerintah AS akan memberikan kontribusi dalam bentuk dana langsung dan juga bantuan teknologi serta sistem pertahanan untuk Ukraina. Selain itu, Washington juga mendorong partisipasi dari International Development Finance Corporation (DFC) sebagai pendukung utama.
Ukraina akan menyumbangkan 50% dari pendapatan negara yang berasal dari sewa baru atas lisensi baru tersebut. Mereka juga dapat memberikan kontribusi tambahan jika diperlukan.
“Simak Juga: Budaya Pencak Silat, Seni Bela Diri Asli Indonesia yang Kini Banyak Diminati Murid Sekolah“
Selama 10 tahun pertama, seluruh laba dan pendapatan dari dana tersebut akan diinvestasikan kembali ke Ukraina. Pemerintah akan mengalokasikan dana ini untuk membangun kembali infrastruktur penting dan mendanai proyek energi baru.
Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan menciptakan peluang kerja. Investasi dari negara-negara mitra diharapkan terus mengalir seiring stabilnya hubungan Ukraina dengan AS dan Uni Eropa.
Kebijakan ini menjadi cerminan dari niat kuat Kyiv dalam membangun masa depan yang mandiri secara ekonomi. Lebih dari sekadar kerja sama bilateral, kesepakatan ini menunjukkan bahwa Ukraina berupaya keluar dari bayang-bayang perang dengan cara yang cerdas dan strategis.
Isi Kesepakatan Mineral Langka antara Ukraina dan Amerika Serikat tidak hanya mencerminkan kerja sama ekonomi, tetapi juga menjadi strategi cerdas Kyiv dalam menghadapi tekanan utang dan perang. Dengan tetap mempertahankan kendali atas sumber daya, serta mendirikan dana investasi transparan dan inklusif, Ukraina menunjukkan komitmen untuk bangkit dari krisis.
Langkah ini tentu saja menjadi awal dari pemulihan yang lebih besar di masa depan, baik secara finansial, diplomatik, maupun geopolitik.