Krisis Prajurit Perang Ukraina, Zelensky Rekrut Pemuda kyv Hingga Remaja 18-24 Tahun
Kudakyv – Krisis Prajurit Perang Ukraina, Zelensky Rekrut Pemuda kyv Hingga Remaja 18-24 Tahun
Krisis Prajurit Perang Ukraina Makin Parah
Perang antara Rusia dan Ukraina telah memasuki hari ke-1.085 pada Rabu (12/2/2025). Ukraina menghadapi krisis prajurit yang semakin serius. Untuk mengatasi kekurangan tentara, pemerintah Ukraina mulai merekrut pemuda berusia 18 hingga 24 tahun. Langkah ini diambil demi memperkuat pertahanan negara dari serangan Rusia yang semakin intensif.
Dini hari tadi, beberapa ledakan dilaporkan terjadi di Nikolaev dan Sumy. Militer Ukraina mendeteksi sekitar dua lusin drone Rusia terbang di wilayah tersebut. Pasukan pertahanan Ukraina juga berhasil menangkis 30 serangan Rusia di arah Pokrovsky. Selain itu, Kiev kembali menjadi target serangan rudal balistik Rusia yang menyebabkan kerusakan pada beberapa bangunan rumah. Namun, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
“Baca Juga: Otak Bisnis Trump Ingin Keuntungan Besar di Tengah Perang Rusia-Ukraina“
Strategi Baru Zelensky untuk Mengakhiri Perang
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengusulkan pertukaran wilayah dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebagai solusi untuk mengakhiri perang. Dalam wawancara eksklusif dengan The Guardian, Zelensky menyatakan niatnya untuk menukar wilayah Kursk yang saat ini dikuasai Ukraina dengan wilayah Ukraina yang diduduki Rusia. Namun, ia belum menentukan bagian mana dari wilayah Ukraina yang akan diminta dalam kesepakatan ini.
“Kami akan menukar satu wilayah dengan wilayah lain,” ujar Zelensky dalam wawancara tersebut. Ia juga menegaskan bahwa setiap wilayah Ukraina memiliki nilai penting dan tidak ada yang diprioritaskan dalam negosiasi.
Dukungan Militer Korea Utara untuk Rusia
Konflik Rusia-Ukraina semakin melibatkan negara lain. Kementerian Pertahanan Korea Selatan melaporkan bahwa Korea Utara telah mengirim sekitar 200 senjata artileri jarak jauh ke Rusia. Meskipun jenis senjata yang dikirim belum dikonfirmasi, laporan sebelumnya menyebutkan bahwa Rusia menerima artileri gerak sendiri Koksan dari Korea Utara.
Selain itu, Korea Utara diduga telah mengirim sekitar 11.000 tentara untuk mendukung Rusia. Dari jumlah tersebut, 300 dilaporkan tewas dan 2.700 lainnya mengalami luka-luka. Korea Selatan juga memperkirakan bahwa Korea Utara dapat terus memasok pasukan, senjata, dan amunisi ke Rusia dalam waktu dekat.
Pelanggaran Wilayah Udara Polandia oleh Rusia
Ketegangan di Eropa Timur semakin meningkat setelah pesawat pengebom Rusia Su-24MR melanggar wilayah udara Polandia. Insiden ini terjadi selama satu menit 12 detik dengan pesawat Rusia terbang sejauh 6,5 km ke dalam wilayah Polandia. Militer Rusia mengklaim bahwa kejadian ini disebabkan oleh kesalahan navigasi.
Peristiwa ini terjadi sehari setelah Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, mengumumkan peningkatan pengeluaran negara untuk keamanan nasional. Fokus utama adalah perlindungan Laut Baltik dari kemungkinan sabotase dan tindakan pengalihan oleh Rusia.
“Simak Juga: Daftar Sejarah 11 Kasus Pelanggaran HAM Berat di Indonesia“
Ukraina Dorong Pemuda 18-24 Tahun Jadi Relawan Militer
Dalam upaya mengatasi krisis prajurit perang Ukraina, pemerintah meluncurkan program rekrutmen baru bagi pemuda berusia 18 hingga 24 tahun. Mereka diundang untuk menjadi sukarelawan militer selama satu tahun dengan gaji sebesar $24.000. Selain itu, terdapat bonus besar, serta subsidi hipotek dan sewa bagi para relawan.
Kontrak ini juga menawarkan pengecualian mobilisasi selama 12 bulan setelah masa tugas berakhir. Sebelumnya, hanya warga Ukraina yang berusia di atas 25 tahun yang dapat direkrut. Namun, dengan semakin menipisnya jumlah tentara, pemerintah terpaksa menurunkan batas usia rekrutmen.
Langkah ini memicu pro dan kontra. Beberapa pihak mendukungnya sebagai strategi bertahan hidup negara, sementara yang lain menilai bahwa rekrutmen terhadap pemuda bisa berdampak negatif pada generasi mendatang. Kudakyiv.com melaporkan bahwa banyak keluarga khawatir dengan keputusan ini, terutama terkait dengan keselamatan anak-anak mereka.
Serangan Rusia Merusak Infrastruktur Energi Ukraina
Di tengah krisis ini, Rusia terus melancarkan serangan terhadap infrastruktur penting Ukraina. Fasilitas produksi gas alam di Poltava mengalami kerusakan akibat serangan rudal dan drone Rusia. Serangan ini merupakan bagian dari strategi Rusia untuk melemahkan sektor energi Ukraina.
Sebagai respons, Ukraina melancarkan serangan balik ke kilang minyak di wilayah Saratov, Rusia. Serangan ini terjadi sekitar 500 km dari perbatasan Ukraina dan menargetkan kota Engels. Kota ini memiliki pangkalan utama bagi pesawat pengebom strategis Rusia yang berkemampuan nuklir. Kudakyv.com melaporkan bahwa langkah ini menunjukkan bahwa Ukraina tidak tinggal diam dalam menghadapi agresi Rusia.
Kesimpulan
Krisis prajurit perang Ukraina semakin serius. Langkah Zelensky merekrut pemuda 18-24 tahun menunjukkan betapa mendesaknya kebutuhan tentara. Sementara itu, konflik ini terus berkembang dengan keterlibatan Korea Utara, pelanggaran wilayah udara Polandia oleh Rusia, serta serangan yang merusak infrastruktur energi.
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, belum ada tanda-tanda perang ini akan segera berakhir. Ukraina terus mencari solusi, baik melalui diplomasi maupun kekuatan militer, untuk mempertahankan kedaulatannya. Kudakyv.com akan terus memberikan perkembangan terbaru mengenai konflik ini.