Trump dan Putin Tak Ikut Hadiri Perundingan Perdamaian Ukraina di Turki
Kudakyv – Perundingan Perdamaian Ukraina di Turki Tanpa Kehadiran Trump dan Putin
Perundingan Perdamaian Ukraina di Turki memasuki babak penting tanpa kehadiran dua tokoh utama. Presiden Donald Trump dan Presiden Vladimir Putin dipastikan absen dalam forum yang digelar di Istanbul pada Kamis, 15 Mei 2025. Kudakyv melaporkan, ketidakhadiran dua pemimpin besar ini membuat perundingan menjadi pusat perhatian dunia.
Forum ini sejatinya diharapkan menjadi momen untuk membahas perdamaian Ukraina dan Rusia secara terbuka. Presiden Putin sempat mengusulkan kesepakatan damai tanpa syarat. Namun, situasi berubah ketika kedua pemimpin memilih tidak hadir secara langsung.
“Baca Juga: Harapan Paus Leo XIV Desak Perdamaian Untuk Ukraina Rusia Hingga Israel Palestina“
Meski Putin absen, Rusia tetap menunjukkan keseriusan dalam perundingan tersebut. Kudakyv mencatat bahwa Kremlin mengirimkan tim diplomatik senior ke Istanbul. Delegasi dipimpin penasihat presiden, Vladimir Medinsky, yang didampingi oleh Wakil Menteri Pertahanan Alexander Fomin.
Langkah ini menunjukkan bahwa Rusia masih berkomitmen untuk menyuarakan proposal damainya, meskipun tanpa kehadiran langsung dari Putin. Delegasi ini diharapkan menyampaikan posisi resmi Rusia secara tegas dan terbuka kepada semua peserta perundingan.
Dari pihak Amerika Serikat, Presiden Trump juga memastikan dirinya tidak akan hadir di Istanbul. Sebelumnya, Gedung Putih mengisyaratkan bahwa Trump tengah mempertimbangkan kehadirannya. Kudakyv menyebut keputusan ini memunculkan berbagai spekulasi mengenai peran Amerika dalam upaya damai tersebut.
Tanpa kehadiran Trump, posisi Amerika Serikat dalam perundingan ini dinilai melemah. Sebagian pengamat mengatakan, ketidakhadiran dua pemimpin besar dunia ini akan mempengaruhi efektivitas diskusi dan kesepakatan yang dihasilkan.
Isu geopolitik lainnya yang turut mencuri perhatian adalah kritik keras dari China terhadap kesepakatan dagang antara Inggris dan Amerika Serikat. Pemerintah China menilai kesepakatan tersebut berpotensi merugikan pihak ketiga, termasuk negaranya sendiri.
Kudakyv mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jiang, yang menyatakan bahwa kerja sama ekonomi antarnegara tidak boleh menargetkan negara lain secara sepihak. Beijing khawatir kesepakatan ini akan mengecualikan produk China dari rantai pasok Inggris.
Sementara itu, Inggris menegaskan bahwa kerja sama perdagangan dengan China tetap menjadi bagian penting bagi negaranya. Financial Times melaporkan bahwa pejabat Inggris membenarkan adanya unsur yang menargetkan China dalam kesepakatan tersebut.
“Simak Juga: Tradisi Budaya Bulusan Asal Kudus, Upacara Adat Memberi Makan Ketupat ke Bulus“
Di Amerika Serikat, sebuah insiden dramatis terjadi di kawasan North Cascades, Washington. Seorang pendaki bernama Anton Tselykh berhasil selamat meski terjatuh dari ketinggian 100 meter ke dalam jurang. Anton, yang berusia 38 tahun, menjadi satu-satunya yang selamat dalam tragedi yang menewaskan tiga temannya.
Kudakyv melaporkan, kelompok pendaki tersebut terjatuh setelah piton yang digunakan sebagai jangkar terlepas. Mereka jatuh sejauh 60 meter ke jurang curam dan kemudian jatuh lagi 60 meter sebelum berhenti. Meski mengalami luka, Anton berhasil berjalan dalam kegelapan menuju mobilnya dan menghubungi pihak berwenang untuk meminta bantuan.
Insiden ini menjadi pengingat akan bahaya yang mengintai dalam aktivitas pendakian di medan ekstrem seperti North Cascade Range.
Dari dunia selebritas, penyanyi R&B Casandra Ventura, atau Cassie, mengungkapkan kesaksian mengejutkan dalam sidang kasus Sean “Diddy” Combs di New York. Cassie menyatakan bahwa Diddy pernah mengancam menyebarkan rekaman video seksual pribadi untuk merusak reputasinya.
Kudakyv melaporkan, pengakuan ini muncul dalam persidangan yang menjerat Diddy dengan berbagai tuduhan, termasuk perdagangan seks, penculikan, dan pemaksaan untuk prostitusi. Diddy membantah semua tuduhan tersebut. Pengacaranya menegaskan bahwa semua hubungan seksual terjadi atas dasar suka sama suka.
Kasus ini kembali memicu perdebatan publik terkait kekerasan berbasis gender dan penyalahgunaan kekuasaan di industri hiburan.
Perundingan Perdamaian Ukraina di Istanbul menghadapi tantangan besar tanpa kehadiran Trump dan Putin. Meskipun Rusia mengirim delegasi tingkat tinggi, absennya dua pemimpin dunia ini membuat prospek keberhasilan forum menjadi tanda tanya besar.
Kudakyv mencatat bahwa forum ini tetap menjadi tonggak penting dalam diplomasi global, namun keberhasilannya kini sangat bergantung pada langkah-langkah selanjutnya dari para pihak terkait.
Selain isu perundingan, berbagai peristiwa lain, mulai dari ketegangan dagang hingga tragedi di North Cascades dan skandal selebritas, menjadi pengingat bahwa dunia terus bergerak dalam dinamika yang kompleks.
Kudakyv akan terus memberikan laporan terbaru mengenai perkembangan Perundingan Perdamaian Ukraina dan isu-isu global lainnya yang berdampak pada stabilitas dunia.