Kembali Rusia Serang Ukraina, Trump: Putin Benar-benar Sudah Gila
Kudakyv – Kembali Rusia Serang Ukraina, Trump: Putin Benar-benar Sudah Gila
Rusia kembali serang Ukraina. Serangan kali ini menggunakan ratusan drone dan rudal. Serangan mematikan itu menewaskan sedikitnya 13 warga sipil, termasuk anak-anak. Situasi tersebut langsung menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Trump menyebut Presiden Rusia, Vladimir Putin, sudah kehilangan kendali. Ia menilai, ambisi Putin atas Ukraina akan membawa kehancuran bagi Rusia sendiri. Komentarnya menjadi sorotan karena Trump sebelumnya dikenal sering memuji Putin.
Situs berita Kudakyv dan kudakyiv.com melaporkan, serangan ini termasuk salah satu yang terbesar dalam beberapa bulan terakhir. Ukraina kini semakin terdorong untuk mendapatkan dukungan lebih luas dari komunitas internasional.
“Baca Juga: Ratusan Drone Rusia Serang Kyiv, Tewaskan 13 Orang Tiga Diantaranya Anak-anak“
Militer Rusia meluncurkan serangan udara besar ke wilayah Ukraina selama dua malam berturut-turut. Serangan tersebut menggunakan lebih dari 250 drone dan puluhan rudal balistik. Militer Ukraina mengklaim berhasil menembak jatuh 266 drone dan 45 rudal. Namun, banyak wilayah tetap terkena dampaknya.
Korban jiwa termasuk anak-anak berusia delapan hingga tujuh belas tahun. Serangan terutama menghantam wilayah Zhytomyr, Khmelnytskyi, Kyiv, dan Mykolaiv. Seorang pensiunan, Tetiana Iankovska, menyatakan bahwa ia menyaksikan jalanan di desanya terbakar total.
Ukraina menggambarkan suasana penuh teror. Presiden Volodymyr Zelensky mengecam keras aksi tersebut dan mendesak tekanan internasional. Ia menyebut kebisuan negara-negara besar, termasuk Amerika, hanya akan memperkuat Putin.
Dalam pernyataan publik di Truth Social, Trump menyampaikan kemarahannya terhadap tindakan Putin. Ia mengatakan, “Saya selalu punya hubungan baik dengan Putin, tapi sekarang dia sudah gila.” Trump menambahkan bahwa keinginan Putin menguasai seluruh Ukraina akan berakhir dengan kehancuran Rusia.
Trump juga menyatakan ketidaksenangannya terhadap Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Ia menganggap Zelensky tidak membantu negaranya dengan pernyataan-pernyataan yang memicu konflik. “Semua yang ia katakan hanya memperkeruh situasi,” ujar Trump dalam unggahannya.
Komentar Trump ini cukup mengejutkan, mengingat selama ini ia kerap memberikan simpati kepada kedua belah pihak. Namun dalam kasus kali ini, ia cenderung mendukung pemberian sanksi lebih keras kepada Rusia.
Pemimpin Uni Eropa, Kaja Kallas, mendesak dunia internasional memberikan tekanan maksimal terhadap Rusia. Ia menyebut bahwa serangan besar seperti ini hanya akan membuat rakyat Ukraina semakin menderita. Pernyataannya disambut oleh Menteri Luar Negeri Jerman, Johann Wadephul.
Wadephul menegaskan bahwa Rusia tidak tertarik pada perdamaian. Ia mendukung penuh rencana pengesahan sanksi baru terhadap Rusia di tingkat Eropa. Menurutnya, satu-satunya cara menghentikan kekerasan adalah dengan menekan secara ekonomi dan politik.
Media Kudakyv kembali menyoroti bahwa serangan ini menunjukkan strategi baru dari Rusia. Targetnya bukan hanya militer, tetapi juga infrastruktur sipil dan industri pertahanan Ukraina.
“Simak Juga: Beberapa Kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi yang Memicu Polemik di Masyarakat“
Ukraina masih terus berjuang untuk mempertahankan wilayahnya. Serangan yang terjadi semalam bahkan memaksa beberapa penerbangan di Moskow dihentikan sementara. Meski tidak ada korban di bandara, aktivitas pesawat tanpa awak Ukraina menjadi perhatian besar.
Rusia mengklaim bahwa serangan mereka ditujukan ke kompleks industri militer Ukraina. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan banyak korban sipil berjatuhan. Ini memperkuat narasi bahwa Rusia menggunakan taktik teror terhadap warga sipil.
Zelensky terus menyerukan solidaritas dunia untuk menghentikan invasi ini. Ia percaya bahwa tanpa tekanan nyata terhadap Kremlin, konflik ini tidak akan berakhir dalam waktu dekat.
Serangan terbaru Rusia membuktikan bahwa konflik belum akan mereda. Ukraina terus menjadi korban ambisi kekuasaan Putin. Pernyataan Donald Trump yang menyebut Putin “gila” bisa jadi menggambarkan kemarahan banyak pihak terhadap eskalasi ini.
Dukungan dari komunitas internasional sangat penting. Sanksi ekonomi, bantuan militer, dan tekanan diplomatik harus segera dilakukan. Jika tidak, warga sipil Ukraina akan terus menjadi korban dalam perang yang seharusnya bisa dicegah.
GRB Project melalui kudakyiv.com mencatat bahwa agresi Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Dunia harus bersatu dan menekan Rusia agar menghentikan kekerasan yang sudah menewaskan ribuan jiwa ini.