Serangan Pesawat Drone Rusia Hancurkan Kota Kharkiv di Ukraina, 47 Orang Terluka
Kudakyv – Serangan Pesawat Drone Rusia Hancurkan Kota Kharkiv di Ukraina, 47 Orang Terluka
Serangan drone Rusia mengguncang Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, pada Jumat malam, 2 Mei 2025. Serangan ini menyebabkan 47 orang terluka dan memicu kebakaran di berbagai lokasi. Pihak berwenang Ukraina menyatakan bahwa Rusia menggunakan drone dengan hulu ledak termobarik, yang menimbulkan gelombang ledakan dahsyat dan awan panas, berpotensi melanggar hukum humaniter internasional.
Wali Kota Kharkiv, Ihor Terekhov, melaporkan bahwa serangan tersebut mengenai 12 lokasi di empat distrik pusat kota. Bangunan tempat tinggal, infrastruktur sipil, dan kendaraan mengalami kerusakan parah. Gubernur wilayah Kharkiv, Oleh Syniehubov, menyebutkan bahwa serangan ini melukai 47 orang, termasuk dua anak-anak dan seorang wanita hamil.
Kantor Kejaksaan Kharkiv mengonfirmasi penggunaan drone dengan hulu ledak termobarik oleh pasukan Rusia. Senjata ini menciptakan gelombang ledakan kuat dan awan panas, menyebabkan kehancuran besar-besaran. Penggunaan senjata semacam ini dapat menunjukkan pelanggaran hukum humaniter internasional.
“Baca Juga: AS Mundur Jadi Mediator Perang Ukraina-Rusia, Donal Trump Ungkapkan Kekecewaan“
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengecam keras serangan ini dan menyerukan dukungan lebih tegas dari sekutu-sekutu Ukraina. Ia menekankan perlunya penguatan sistem pertahanan udara untuk melindungi warga sipil dari serangan semacam ini. Zelenskyy juga menolak usulan gencatan senjata sepihak selama 72 jam dari Rusia, menyebutnya sebagai upaya untuk menciptakan “suasana tenang” menjelang perayaan Hari Kemenangan Rusia.
Sebagai alternatif, Zelenskyy mendukung usulan gencatan senjata selama 30 hari yang didukung oleh Amerika Serikat, dengan harapan dapat menjadi dasar negosiasi yang lebih berarti untuk mengakhiri perang.
Serangan di Kharkiv merupakan bagian dari eskalasi konflik yang lebih luas antara Rusia dan Ukraina. Pada malam yang sama, Rusia juga meluncurkan serangan drone besar-besaran ke Kyiv, melukai 11 orang dan merusak banyak bangunan.
Sebagai respons, Ukraina melancarkan serangan balasan, termasuk menghantam pabrik militer di Suzemka dan pos komando Rusia di Bakhmut. Selain itu, Ukraina berhasil menghancurkan jet tempur Rusia menggunakan drone laut yang dilengkapi rudal, sebuah pencapaian signifikan dalam konflik ini.
Warga Kharkiv menghadapi dampak psikologis dan fisik dari serangan ini. Banyak yang terpaksa berlindung di rumah tanpa akses ke tempat perlindungan yang memadai. Organisasi kemanusiaan seperti Heart of Kharkiv juga mengalami kerusakan akibat serangan, memperburuk situasi bagi warga sipil yang membutuhkan bantuan.
Serangan ini menambah daftar panjang serangan terhadap infrastruktur sipil di Ukraina sejak awal invasi Rusia pada Februari 2022. Menurut data dari Kudakyv, serangan semacam ini telah menyebabkan ribuan korban jiwa dan kerusakan luas pada fasilitas publik.
“Simak Juga: Kebijakan Hak Karyawan Kontrak yang di PHK Sebelum Masa Kerja Habis“
Serangan terbaru ini terjadi setelah Amerika Serikat dan Ukraina menandatangani perjanjian yang memberikan akses AS ke sumber daya mineral Ukraina yang sangat besar. Kesepakatan ini diharapkan dapat memastikan bantuan militer berkelanjutan ke Kyiv di tengah kekhawatiran bahwa Presiden Donald Trump mungkin akan mengurangi dukungan dalam negosiasi perdamaian yang sedang berlangsung dengan Rusia.
Namun, Presiden Trump mengumumkan bahwa AS tidak akan lagi menjadi mediator antara kedua negara, mengingat ketidaksediaan Rusia untuk menyetujui gencatan senjata penuh. Hal ini menandai perubahan pendekatan Amerika terhadap konflik tersebut.
Serangan drone Rusia di Kharkiv menunjukkan eskalasi serius dalam konflik antara Rusia dan Ukraina. Penggunaan senjata termobarik dan serangan terhadap infrastruktur sipil menimbulkan kekhawatiran besar mengenai pelanggaran hukum humaniter internasional. Presiden Zelenskyy terus menyerukan dukungan lebih tegas dari sekutu-sekutu Ukraina untuk memperkuat pertahanan udara dan melindungi warga sipil. Sementara itu, perubahan dalam pendekatan Amerika Serikat terhadap konflik ini dapat mempengaruhi dinamika negosiasi perdamaian ke depan.
Untuk informasi lebih lanjut dan pembaruan terkini mengenai konflik ini, kunjungi Kudakyv atau kudakyiv.com.