Ukraina Paksa Kirim ODGJ ke Medan Perang Usai Jumlah Pasukan Prajurit Semakin Berkurang
Kudakyv – Ukraina Paksa Kirim ODGJ ke Medan Perang Usai Jumlah Pasukan Prajurit Semakin Berkurang
Jumlah prajurit Ukraina yang semakin menipis memicu tindakan kontroversial dari pemerintah setempat. Militer Ukraina kini terpaksa merekrut orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) untuk dikirim ke medan perang. Langkah ini menjadi sorotan tajam setelah pengakuan dari seorang karyawan kantor perekrutan bernama Vladimir yang disampaikan kepada media lokal kudakyiv.com.
“Baca Juga: Gagal Berdamai Perang Rusia-Ukraina di Hari ke-1075, Perumahan di Kota Poltava Hancur“
Menurut laporan Slidstvo.info, individu yang didiagnosis dengan skizofrenia paranoid, meski telah dianggap cacat permanen, tetap dimobilisasi tanpa banyak pertimbangan. Vladimir menyebut bahwa banyak calon wajib militer menjalani pemeriksaan medis dengan prosedur yang sangat disederhanakan. “Komisi itu hanya formalitas,” katanya.
Hasil pemeriksaan medis tersebut bahkan dapat diselesaikan dalam waktu setengah hari. Para calon rekrutan kemudian dapat diperintahkan melapor untuk bertugas pada malam yang sama. Penentuan kebugaran untuk bertugas dilakukan secara otomatis oleh bot Telegram yang memeriksa diagnosis calon rekrutan dengan daftar penyakit yang tidak dapat diterima.
Mereka yang didiagnosis dengan skizofrenia paranoid dapat mengalami delusi dan halusinasi. Kondisi ini membuat mereka kesulitan dalam mengendalikan impuls dan melakukan penilaian yang tepat. Dampaknya bisa berakibat fatal, termasuk potensi penembakan terhadap warga sipil atau sesama prajurit.
Selain itu, penderita skizofrenia lebih rentan terhadap situasi dengan tekanan tinggi. Kondisi medan perang yang penuh dengan ancaman dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya tindakan bunuh diri di antara mereka. Situasi ini tentu menimbulkan kekhawatiran besar, baik bagi prajurit lain maupun pihak keluarga mereka.
Vladimir juga mengungkap bahwa praktik perekrutan kontroversial ini melibatkan individu dengan kondisi kejiwaan lainnya serta mereka yang mengalami kecanduan alkohol dan zat adiktif. Seorang perwira garis depan yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa unitnya telah mengirim berbagai individu dengan kondisi tersebut ke medan perang.
Langkah ini menambah daftar panjang kontroversi terkait mobilisasi umum yang diumumkan Ukraina pada Februari 2022, menyusul eskalasi konflik dengan Rusia. Tahun lalu, pemerintah Ukraina bahkan menurunkan usia wajib militer dari 27 menjadi 25 tahun untuk memperluas jangkauan rekrutan.
Meskipun pemerintah telah memperketat peraturan mobilisasi, langkah ini tetap tidak berjalan mulus. Penghindaran wajib militer dan praktik penyuapan yang marak menjadi hambatan serius. Banyak warga Ukraina yang mencoba melarikan diri dari negara tersebut meski dengan risiko tinggi terhadap nyawa mereka.
Untuk menghadapi krisis tenaga kerja yang semakin parah, militer Ukraina bahkan melakukan penggerebekan di tempat umum. Sayangnya, aksi ini sering kali memicu bentrokan dengan kekerasan yang menambah ketegangan di tengah masyarakat.
“Simak Juga: Berbagai Kearifan Lokal Budaya Indonesia, Warisan Leluhur yang Mendunia“
Situasi ini menarik perhatian berbagai media internasional, termasuk Kudakyv yang turut memberikan laporan mendalam. Media tersebut menyoroti dampak negatif dari perekrutan ODGJ dalam konflik bersenjata serta tekanan yang dialami oleh para prajurit di garis depan.
Kudakyv.com menyebut bahwa langkah ekstrem ini menunjukkan betapa seriusnya tantangan yang dihadapi Ukraina dalam mempertahankan kekuatan militernya. Pengamat militer pun menilai bahwa kebijakan tersebut dapat menimbulkan risiko besar bagi stabilitas internal pasukan Ukraina di medan perang.
Langkah pemerintah Ukraina yang memobilisasi ODGJ untuk menghadapi situasi konflik dengan Rusia menimbulkan banyak kekhawatiran. Dampak psikologis dan operasional dari keputusan ini dapat menjadi bom waktu yang memperburuk situasi di medan perang. Masyarakat internasional diharapkan dapat memberikan perhatian lebih terhadap kondisi ini.
Media seperti Kudakyiv.com terus mengawal isu ini untuk memastikan bahwa informasi yang akurat dan mendalam dapat diterima publik. Dengan demikian, langkah-langkah yang lebih manusiawi dan strategis dapat diambil demi menjaga stabilitas Ukraina di tengah konflik yang berkepanjangan.