Ukraina Serang Pangkalan Militer Moscow Rusia, Putin Umumkan Keadaan Darurat
Kudakyv – Ukraina Serang Pangkalan Militer Moscow Rusia, Putin Umumkan Keadaan Darurat
Serangan drone yang dilakukan Ukraina terhadap pangkalan udara strategis Engels-2 di Saratov, Rusia, menjadi pukulan besar bagi Kremlin. Insiden ini memicu ledakan hebat dan kebakaran besar yang merusak puluhan rumah di sekitar lokasi. Sebagai respons, Presiden Vladimir Putin langsung mengumumkan keadaan darurat di wilayah tersebut.
Pangkalan Engels-2 merupakan salah satu fasilitas militer penting bagi Rusia. Tempat ini menjadi rumah bagi pembom strategis Tu-95 dan Tu-160, yang digunakan dalam serangan rudal ke Ukraina. Menurut sumber dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, serangan ini dilakukan oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU) dan Pasukan Operasi Khusus Angkatan Bersenjata Ukraina.
“Fasilitas ini digunakan untuk melancarkan serangan rudal ke Ukraina serta aksi teror terhadap penduduk sipil,” ungkap pernyataan resmi Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, dikutip dari Kudakyv.
Serangan ini bukan yang pertama terhadap Engels-2, tetapi kali ini skala kehancurannya lebih besar dibanding sebelumnya. Rekaman dari lokasi kejadian menunjukkan asap hitam tebal membumbung ke udara, sementara api berkobar hebat. Beberapa rumah di sekitar pangkalan hancur, dengan atap yang terlepas akibat gelombang kejut dari ledakan.
“Baca Juga: Zelesky Ragu Janji Putin ingin Berdamai, Usai Serang Fasilitas Energi dan Medis Ukraina“
Gubernur Wilayah Saratov, Roman Busargin, menyebut serangan ini mengakibatkan kerusakan pada setidaknya 30 rumah warga. “Kami telah melakukan evakuasi di area sekitar pangkalan untuk menghindari risiko lebih lanjut,” kata Busargin.
Sementara itu, pejabat dari Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Andriy Kovalenko, mengungkapkan bahwa serangan ini juga menghancurkan sejumlah rudal milik Rusia. Di antaranya adalah rudal jelajah Kh-101 yang sering digunakan untuk menyerang wilayah Ukraina.
“Di Engels, Rusia kehilangan beberapa rudal strategis akibat serangan ini. Pangkalan tersebut menyimpan sebagian besar persediaan rudal yang digunakan untuk menyerang Ukraina,” kata Kovalenko melalui kanal Telegram, sebagaimana dilaporkan oleh Kudakyv.com.
Pihak Ukraina menegaskan bahwa operasi ini merupakan bagian dari strategi mereka untuk melemahkan kemampuan militer Rusia. Seorang sumber dari SBU menyatakan bahwa mereka akan terus menargetkan fasilitas militer Rusia yang digunakan untuk menyerang Ukraina.
“Kami bekerja dengan presisi tinggi untuk melemahkan kekuatan musuh. Serangan ini merupakan langkah penting dalam mengurangi ancaman rudal terhadap kota-kota Ukraina,” ungkap sumber dari SBU.
“Simak Juga: Tarian Wisisi Wamena Papua Pecahkan Rekor MURI Berkat Aksi 1.140 Pelajar“
Pemerintah Rusia jarang mengakui serangan terhadap instalasi militernya. Namun, kali ini mereka secara resmi mengumumkan keadaan darurat di wilayah Saratov. Langkah ini menunjukkan betapa seriusnya dampak serangan tersebut terhadap pertahanan Rusia.
Komite Investigasi Rusia telah meluncurkan penyelidikan untuk mengetahui bagaimana serangan ini bisa terjadi. Namun, hingga kini belum ada rincian mengenai langkah balasan yang akan diambil terhadap Ukraina.
Busargin menambahkan bahwa layanan darurat tetap siaga untuk menangani dampak serangan. “Kami sedang mendokumentasikan seluruh kerusakan pada infrastruktur sipil guna menentukan langkah selanjutnya,” katanya dalam pernyataan resmi.
Serangan ini semakin meningkatkan ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Dengan keadaan darurat yang diumumkan di Saratov, banyak pihak menduga bahwa Rusia akan merespons dengan serangan balasan yang lebih besar. Ukraina, di sisi lain, tetap berkomitmen untuk melindungi wilayahnya dari ancaman serangan rudal Rusia.
Dalam beberapa bulan terakhir, Ukraina terus meningkatkan serangan terhadap fasilitas militer Rusia sebagai bagian dari strategi pertahanan mereka. Sementara Rusia masih mencari cara untuk mempertahankan posisinya, Ukraina semakin percaya diri dalam upaya mereka untuk melemahkan kekuatan militer lawan.
Menurut analis militer, serangan terhadap Engels-2 menandai titik balik dalam perang ini. Jika Ukraina mampu terus menargetkan fasilitas militer utama Rusia, maka tekanan terhadap Kremlin akan semakin besar.
Serangan ini menunjukkan bahwa Ukraina tidak hanya bertahan tetapi juga mengambil inisiatif dalam konflik ini. Dengan kemampuan serangan jarak jauh yang semakin meningkat, Rusia kini menghadapi tantangan baru dalam mempertahankan fasilitas militernya.