Vladimir Putin Usir Pasukan Ukraina, Moscow Rebut 3 Wilayah di Kursk
Kudakyv – Vladimir Putin Usir Pasukan Ukraina, Moscow Rebut 3 Wilayah di Kursk
Militer Rusia di bawah komando Presiden Vladimir Putin berhasil mengusir pasukan Ukraina dari tiga wilayah di Kursk. Operasi ini berlangsung pada Minggu (10/3/2025) dan menandai keberhasilan Moskow dalam merebut kembali daerah yang dikuasai pasukan Kyiv sejak Agustus. Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi kabar ini sebagai bagian dari strategi ofensif untuk merebut kembali wilayah perbatasan.
Menurut pernyataan yang diunggah di Telegram, tiga pemukiman yang kini berada di bawah kendali Rusia adalah Malaya Lokhnya, Cherkasskoye Porechnoye, dan Kositsa. Ketiga daerah ini terletak di utara Sudzha, yang sebelumnya menjadi titik pertahanan Ukraina. Informasi ini diperkuat dengan laporan dari berbagai sumber, termasuk blog militer Rusia dan media berita seperti Kudakyv.
“Baca Juga: Trump Dukung Industri Kripto dan Jadi Tuan Rumah Cadangan Bitcoin Strategis“
Vladimir Putin Usir Pasukan Ukraina
Salah satu strategi utama Rusia dalam operasi ini adalah memanfaatkan jaringan pipa gas di sekitar kota Sudzha. Pasukan khusus Rusia menyelinap melalui jalur pipa tersebut untuk melakukan serangan mendadak terhadap pasukan Ukraina. Mayor Jenderal Apti Alaudinov, komandan pasukan khusus Akhmat Chechnya, membagikan gambar operasi ini melalui Telegram. Ia menegaskan bahwa kemenangan ini merupakan bagian dari upaya Rusia untuk menunjukkan dominasi militernya.
Dalam pernyataannya, Alaudinov mengatakan bahwa banyak orang meragukan kekuatan Rusia dalam perang ini. Namun, dengan keberhasilan terbaru ini, ia yakin bahwa pasukan Rusia terus menunjukkan keunggulan dalam medan pertempuran.
Wilayah Kursk sebelumnya dikuasai oleh pasukan Ukraina sejak Agustus lalu. Kyiv menggunakan daerah ini sebagai strategi negosiasi dengan Moskow serta untuk mengalihkan perhatian pasukan Rusia dari garis depan di Ukraina timur. Namun, dalam beberapa hari terakhir, Moskow semakin menekan upayanya untuk merebut kembali wilayah ini.
Peta sumber terbuka menunjukkan bahwa pasukan Ukraina di Kursk hampir terkepung setelah kemajuan pesat yang dicapai oleh Rusia. Kementerian Pertahanan Rusia juga menegaskan bahwa operasi di wilayah ini akan terus berlanjut hingga semua pasukan Ukraina berhasil diusir sepenuhnya.
Di sisi lain, Kyiv mengakui bahwa pasukan Rusia memang menyelinap melalui jalur pipa gas Sudzha, yang selama ini digunakan untuk mengalirkan gas ke Eropa. Namun, menurut klaim Ukraina, kehadiran pasukan Rusia segera terdeteksi. Pasukan Ukraina kemudian melakukan serangan balasan dengan menggunakan roket, artileri, dan pesawat nirawak.
Laporan dari Staf Umum Militer Ukraina menyebutkan bahwa mereka berhasil menangkis 15 serangan Rusia di Kursk. Saat ini, enam bentrokan bersenjata masih berlangsung, sementara Rusia juga melakukan 12 serangan udara untuk memperlemah pertahanan Kyiv.
“Simak Juga: Kegiatan Relawan Bulan Puasa Ramadhan, Aktif Berbagi Takjil Gratis di Jalan“
Serangan Ukraina ke wilayah Kursk pada bulan Agustus lalu disebut sebagai serangan agresi paling serius di Rusia sejak invasi Nazi pada 1941. Perang ini merupakan bagian dari konflik skala besar yang dimulai pada Februari 2022, ketika Rusia menyerang Ukraina dan mencoba mencaplok wilayah Donetsk.
Konflik berkepanjangan ini telah menyebabkan ketegangan terbesar antara Rusia dan negara-negara Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962. Hal ini semakin diperparah dengan dukungan persenjataan dari negara-negara Barat kepada Ukraina, yang membuat Rusia semakin agresif dalam melakukan serangan balasan.
Di Donetsk Timur, Rusia terus menekan pertahanan Ukraina dengan kemajuan bertahap. Moskow mengumumkan bahwa pasukannya berhasil merebut desa Kostyantynopil, menandai keberhasilan baru dalam upaya memperluas wilayah kekuasaan mereka di Ukraina timur.
Sementara itu, di Kherson Selatan, pasukan Ukraina melancarkan serangan rudal ke pasar yang ramai di kota Velyki Kopani. Pejabat yang ditempatkan oleh Moskow melaporkan bahwa serangan ini menewaskan dua orang dan melukai tujuh lainnya. Kantor berita Rusia mengutip pejabat kesehatan setempat yang mengatakan bahwa serangan ini menunjukkan eskalasi konflik yang semakin memanas.
Keberhasilan Vladimir Putin dalam mengusir pasukan Ukraina dari tiga wilayah di Kursk menunjukkan dominasi militer Rusia dalam konflik ini. Dengan strategi ofensif yang semakin agresif, Moskow terus menekan Kyiv untuk melemahkan pertahanannya. Sementara itu, Ukraina juga tidak tinggal diam dan berusaha melakukan serangan balasan.
Konflik ini diperkirakan akan terus berlanjut dalam waktu dekat, dengan kedua belah pihak berusaha mempertahankan posisi mereka masing-masing. Untuk perkembangan lebih lanjut mengenai perang ini, kunjungi Kudakyiv.com untuk informasi terbaru dan terpercaya.