Zelensky Setujui Gencatan Senjata 30 Hari, Tanda Rusia Menang dan Akhiri Perang?
Kudakyv – Zelensky Setujui Gencatan Senjata 30 Hari, Tanda Rusia Menang dan Akhiri Perang?
Perang Rusia-Ukraina yang berlangsung lebih dari tiga tahun kini menunjukkan tanda-tanda mereda. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, akhirnya menyetujui gencatan senjata selama 30 hari. Langkah ini dipandang sebagai peluang besar untuk menghentikan konflik yang telah menimbulkan banyak korban jiwa dan kehancuran.
Keputusan ini diambil setelah adanya perundingan yang berlangsung di Jeddah, Arab Saudi. Presiden Ukraina bersama Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Marco Rubio, membahas kemungkinan tercapainya perdamaian dengan Rusia. Meskipun tidak ada perwakilan Kremlin dalam pertemuan tersebut, tawaran gencatan senjata tetap diajukan kepada Rusia.
“Baca Juga: Putin Ancam Negara Tetangga Indonesia jika Kirim Pasukan ke Ukraina“
Zelensky Setujui Gencatan Senjata 30 Hari
Rubio mengonfirmasi bahwa Ukraina telah menerima tawaran gencatan senjata yang diajukan AS. Kini, keputusan akhir ada di tangan Rusia. “Hari ini kami mengajukan tawaran yang telah diterima Ukraina untuk mengadakan gencatan senjata dan perundingan segera,” kata Rubio, dikutip dari AFP, Rabu (12/3/2025).
Rubio juga menambahkan bahwa jika Rusia menolak, maka dunia akan tahu pihak mana yang menjadi penghalang utama dalam upaya perdamaian ini. Sejauh ini, belum ada tanggapan resmi dari Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Sebelumnya, ketegangan terjadi antara Zelensky dan Presiden AS, Donald Trump. Pada pertemuan di Washington, 28 Februari, Zelensky menuding AS lebih membela Rusia dalam konflik ini. Pernyataan tersebut kemudian dibalas dengan kritik tajam oleh Trump di hadapan wartawan.
Situasi memanas hingga Zelensky meninggalkan Gedung Putih lebih cepat dari yang dijadwalkan. Bahkan, penandatanganan perjanjian kerja sama terkait mineral penting Ukraina dengan AS pun batal dilakukan. Akibatnya, AS membekukan bantuan militer serta akses data intelijen yang sangat penting bagi Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Banyak pihak berpendapat bahwa kondisi ini membuat Zelensky tidak memiliki banyak pilihan selain bernegosiasi dengan Rusia. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Rubio yang menyebut bahwa AS kini akan kembali melanjutkan bantuan militer kepada Ukraina.
“Simak Juga: Pelanggaran HAM Berat Kapolres Ngada AKBP Fajar Cabuli 3 Anak di Bawah Umur“
Sementara itu, Trump memberikan sinyal positif dengan menyatakan kemungkinan berbicara langsung dengan Putin dalam waktu dekat. “Saya harap itu akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Saya ingin melihat perkembangan ini,” ujar Trump kepada wartawan.
Trump juga mengungkapkan bahwa AS akan mengadakan pertemuan besar dengan Rusia, yang diharapkan bisa menghasilkan perbincangan yang konstruktif. Ini memberikan indikasi bahwa AS ingin terlibat lebih jauh dalam penyelesaian konflik Rusia-Ukraina.
Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Ukraina dan AS, disebutkan bahwa kedua negara akan segera menuntaskan kesepakatan yang mengamankan akses AS ke kekayaan mineral Ukraina. Kesepakatan ini dipandang sebagai bentuk kompensasi atas bantuan militer AS senilai miliaran dolar yang sebelumnya diberikan oleh pemerintahan Joe Biden.
Sebagai negara yang kaya akan sumber daya mineral, Ukraina memiliki cadangan besar logam tanah jarang yang sangat penting bagi industri teknologi dan militer. Kesepakatan ini bisa menjadi faktor kunci dalam hubungan antara Ukraina dan AS ke depan.
Keputusan Zelensky menyetujui gencatan senjata bisa berdampak besar bagi kedua negara. Bagi Ukraina, ini bisa menjadi kesempatan untuk mendapatkan kembali dukungan militer dari AS. Namun, ada kekhawatiran bahwa gencatan senjata ini bisa memberi Rusia waktu untuk memperkuat posisi militernya.
Sementara itu, bagi Rusia, jika mereka menerima gencatan senjata, ini bisa menjadi kesempatan untuk menegosiasikan keuntungan strategis. Namun, jika mereka menolak, Rusia bisa menghadapi tekanan internasional yang lebih besar.
Meskipun gencatan senjata selama 30 hari disepakati, belum ada jaminan bahwa ini akan mengarah pada perdamaian permanen. Namun, langkah ini bisa menjadi awal dari negosiasi yang lebih luas antara Ukraina dan Rusia.
Dunia kini menanti respons Rusia terhadap tawaran gencatan senjata ini. Apakah ini menjadi tanda kemenangan bagi Rusia ataukah justru langkah awal menuju akhir perang? Kudakyv.com akan terus memberikan informasi terbaru mengenai perkembangan situasi ini.