Akses Satelit Kyiv Ukraina Diputus Donal Trump dengan Maxar Technologies
Kudakyv – Akses Satelit Kyiv Ukraina Diputus Donal Trump dengan Maxar Technologies
Konflik antara Rusia dan Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari 2022 kini telah mencapai hari ke-1109 pada Sabtu (8/3/2025). Di tengah ketegangan yang terus meningkat, Maxar Technologies, perusahaan kedirgantaraan asal Amerika Serikat, dikabarkan menonaktifkan akses Kyiv ke citra satelitnya. Keputusan ini diambil setelah adanya permintaan langsung dari pemerintahan Donald Trump.
Maxar Technologies memiliki kontrak dengan pemerintah AS serta berbagai negara sekutu dan mitra. Meski demikian, perusahaan menegaskan bahwa setiap pelanggan memiliki hak independen dalam penggunaan serta pembagian data satelit tersebut.
“Baca Juga: Upaya Perdamaan Ukraina Rusia soal Perang Minggu Depan di Arab Saudi“
Pada Jumat (7/3/2025) pagi, Rusia melancarkan serangan rudal balistik besar yang ditujukan ke berbagai wilayah Ukraina. Serangan ini terjadi sehari setelah Amerika Serikat menghentikan pembagian intelijen dengan Kyiv. Sebelumnya, AS sempat memberikan peringatan dini mengenai kemungkinan serangan tersebut.
Serangan ini terjadi saat delegasi Ukraina bersiap bertemu dengan mitra mereka dari Amerika Serikat di Arab Saudi. Pertemuan itu bertujuan untuk membahas kemungkinan akhir dari perang, sebagaimana dilaporkan oleh Luke Harding dan Dan Sabbagh dari The Guardian.
Sementara itu, dalam unggahan di Truth Social, Donald Trump menanggapi serangan Rusia dengan pernyataan tegas. Ia menyebutkan bahwa Rusia “menggempur” Ukraina dan menyatakan pertimbangan untuk menerapkan sanksi bank, tarif besar-besaran, serta langkah lainnya terhadap Rusia hingga gencatan senjata serta perjanjian damai tercapai.
Secara terpisah, Trump juga mengungkapkan pendapatnya bahwa bernegosiasi dengan Rusia lebih mudah dibanding dengan Ukraina. Ia bahkan menegaskan bahwa Ukraina “tidak punya kartu” untuk dinegosiasikan.
Pada Jumat (7/3/2025) malam, pasukan Rusia meluncurkan serangan terhadap kota Dobropillia di Ukraina timur. Serangan ini menewaskan empat orang dan melukai 18 lainnya. Gubernur daerah setempat, Vadym Filashki, melaporkan melalui Telegram bahwa tiga serangan terjadi dalam semalam.
Dobropillia terletak di utara Pokrovsk, wilayah yang menjadi fokus utama kemajuan pasukan Rusia di Ukraina timur. Menurut laporan awal, empat gedung apartemen bertingkat tinggi mengalami kerusakan akibat serangan ini. Petugas darurat segera dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi warga yang terdampak.
Sebelumnya, jaksa Donetsk mengonfirmasi bahwa lima warga sipil tewas akibat serangan Rusia di beberapa kota dan desa. Korban tewas termasuk satu orang di Pokrovsk, dua lainnya di desa-desa dekat Kostyantynivka, dan satu korban di dekat kota Kurakhove. Kurakhove sendiri telah direbut oleh Rusia sejak Januari lalu.
Di wilayah Laut Hitam selatan, gubernur daerah Odesa, Oleh Kiper, melaporkan bahwa serangan pesawat tak berawak Rusia kembali merusak infrastruktur energi serta target lainnya.
“Simak Juga: Optimalisasi Hak Asasi Manusia: Peran Penting Pemerintah Wujudkan Keadilan Sosial“
Akses Satelit Kyiv Ukraina Diputus Donal Trump
Serangan balik yang dilancarkan oleh Rusia hampir memutus pasokan utama pasukan Ukraina, menyebabkan risiko pengepungan yang signifikan. Situasi ini menjadi semakin kritis setelah Amerika Serikat menghentikan pembagian intelijen dengan Kyiv.
“Situasi untuk Ukraina di Kursk sangat buruk,” ujar Pasi Paroinen, seorang analis militer dari Black Bird Group. Sementara itu, analis lain, Yan Matveev, menilai bahwa Ukraina kini menghadapi pilihan sulit, antara bertahan dalam risiko tinggi atau mundur untuk menyelamatkan pasukan mereka.
Dengan keputusan Amerika Serikat untuk menghentikan pembagian intelijen dengan Kyiv, negara-negara Eropa berupaya mencari cara untuk mengisi kekosongan informasi ini. Isu ini menjadi topik utama dalam pertemuan puncak Uni Eropa di Brussels, sebagaimana dilaporkan oleh Suspilne.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Christophe Lemond, mengonfirmasi bahwa kebijakan Donald Trump terkait penghentian berbagi data intelijen menjadi perhatian utama dalam pertemuan tersebut. Menurutnya, langkah ini menimbulkan dampak signifikan terhadap strategi pertahanan Ukraina.
Sejak awal invasi Rusia pada Februari 2022, Amerika Serikat telah memainkan peran besar dalam mendukung Ukraina, baik dari segi intelijen maupun bantuan militer. Keputusan terbaru pemerintahan Trump diperkirakan akan mempengaruhi jalannya perang secara keseluruhan.
Sebagai sumber berita yang terpercaya, Kudakyv melaporkan bahwa kebijakan ini juga menimbulkan polemik di dalam negeri AS. Banyak pihak menilai bahwa penghentian akses satelit dan intelijen berisiko melemahkan pertahanan Ukraina di medan perang.
Dengan konflik yang terus berlanjut, dukungan dari sekutu Ukraina, termasuk negara-negara Eropa, menjadi semakin penting. Informasi lebih lanjut tentang perkembangan terbaru perang Rusia-Ukraina dapat diakses melalui kudakyiv.com.