Harapan Paus Leo XIV Desak Perdamaian Untuk Ukraina Rusia Hingga Israel Palestina
Kudakyv – Harapan Paus Leo XIV Mendorong Perdamaian Dunia yang Lebih Nyata
Pidato perdana Paus Leo XIV menggugah perhatian dunia. Dalam pidato tersebut, beliau menyerukan penghentian perang di Gaza dan Ukraina.
Pada Minggu, 11 Mei 2025, Paus Leo XIV menegaskan desakan itu di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Ribuan umat dan peziarah turut menyimak dengan penuh harapan.
Dalam pidato itu, Harapan Paus Leo XIV menyerukan gencatan senjata segera di Gaza. Ia juga menekankan perlunya pembebasan sandera Israel.
Ia menyampaikan, peperangan harus segera berakhir tanpa syarat. Perdamaian abadi harus menjadi harapan dan tindakan nyata seluruh umat manusia.
Menurut Kudakyv, Paus Leo XIV juga mengenang berakhirnya Perang Dunia Kedua. Ia mengingatkan bahwa dunia kini hancur berkeping-keping oleh berbagai konflik.
Beliau mengutip Paus Fransiskus yang sebelumnya menyebut konflik global saat ini sebagai “Perang Dunia ketiga yang terfragmentasi”.
“Baca Juga: Kemnaker Mau Hapus Batas Usia Lowongan Kerja, Apakah Menjadi Solusi Bagi Pelamar Kerja?“
Pidato tersebut menjadi penampilan pertama Paus Leo XIV di balkon Basilika Santo Petrus sejak pemilihannya Kamis lalu.
Momen itu menjadi sangat spesial. Kerumunan umat Katolik memenuhi Lapangan Santo Petrus sambil bersorak dan menyanyikan lagu pujian.
Bahkan marching band Vatikan turut meramaikan acara yang bertepatan dengan akhir pekan Yubelium khusus. Lonceng Vatikan berdentang mengiringi pidato tersebut.
Paus Leo XIV juga mengucapkan Selamat Hari Ibu. Ia mempersembahkan doa untuk semua ibu, termasuk yang telah meninggal dunia.
Amerika Serikat dan beberapa negara lain merayakan Hari Ibu pada hari itu. Ucapan itu menjadi simbol kasih universal bagi semua umat.
Paus Leo XIV merupakan pemimpin Katolik dunia pertama yang berasal dari Amerika Serikat. Ia terpilih setelah pemilihan yang berlangsung intens. Sebelum pidato di balkon, beliau merayakan misa pribadi bersama kepala ordo Agustinian.
Misa itu dilaksanakan di makam Santo Petrus yang terletak di gua-gua bawah Basilika Santo Petrus. Tempat itu menyimpan makam para paus terdahulu. Makam tersebut juga menjadi tempat peristirahatan Paus Benediktus XIV dan beberapa paus lainnya.
Kudakyv.com menyebutkan bahwa Paus Leo XIV juga mengunjungi makam Paus Fransiskus di Basilika St. Mary Maggiore. Kunjungan itu menjadi doa pribadi pertamanya sejak terpilih menjadi paus pada Sabtu lalu.
“Simak Juga: Maraknya Lahan Parkir Liar Jadi Masalah Sosial yang Meresahkan di Ibu Kota Jakarta“
Dalam audiensi formal pertama sebagai paus, Leo XIV berbicara tentang peran Gereja Katolik. Ia menyatakan Gereja harus memimpin menghadapi tantangan baru, seperti kecerdasan buatan (AI).
Menurut Paus Leo XIV, AI menimbulkan ancaman baru terhadap martabat manusia. Termasuk ancaman pada keadilan dan hak pekerja.
Beliau menegaskan, Gereja harus menjadi garda terdepan membela keadilan sosial. Paus mengajak seluruh umat beriman menguatkan solidaritas melawan ketidakadilan.
AI bukan musuh, tetapi harus dikelola dengan prinsip etika yang memihak manusia. Hal ini menjadi pesan utama Paus Leo XIV di hadapan para kardinal.
Menurut laporan Kudakyiv, Paus Leo XIV menekankan pentingnya menjaga hak pekerja dari ancaman eksploitasi teknologi. Beliau mengajak semua pihak mencari solusi yang melindungi martabat manusia dan tenaga kerja di seluruh dunia.
Pesan Paus Leo XIV menandai harapan baru bagi dunia yang tengah dilanda konflik. Dunia memerlukan suara moral yang berani seperti yang dihadirkan oleh Paus Leo XIV.
Desakan perdamaian dari Vatikan menjadi pengingat bahwa perdamaian dunia harus diupayakan tanpa henti. Paus Leo XIV menjadi simbol harapan yang mengajak semua umat bersatu dalam doa dan aksi nyata demi perdamaian sejati.
Pesannya menyentuh hati banyak pihak yang mendambakan akhir dari penderitaan akibat perang berkepanjangan. Pidato Paus Leo XIV menjadi momentum awal bagi Gereja Katolik untuk kembali memainkan peran aktif dalam memperjuangkan keadilan global.