Kudakyv – Iran meluncurkan sejumlah rudal balistik ke arah pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar. Serangan ini terjadi setelah meningkatnya ketegangan di kawasan Teluk. Pemerintah Iran menyebut serangan sebagai bentuk balasan atas sabotase fasilitas nuklirnya. Dunia internasional menyoroti langkah ini sebagai eskalasi serius yang berpotensi menimbulkan konflik terbuka.
“Baca Juga : Jenis Obat Ilegal yang Banyak Beredar di Toko Online Marketplace, Simak Bahayanya”
Militer Qatar mendeteksi peluncuran pada pukul 02.45 waktu setempat. Rudal mendarat di sekitar zona militer AS tanpa menyebabkan korban jiwa. Sistem pertahanan Amerika langsung aktif dan berhasil mengintersepsi beberapa proyektil. Warga sipil di area sekitar sempat panik dan keluar rumah. Beberapa rekaman video menunjukkan ledakan kecil dan sirene berbunyi sepanjang malam. Aparat memperketat pengamanan di sekitar pangkalan hingga pagi hari.
Juru bicara militer Iran menyatakan bahwa pihaknya hanya memberi sinyal tegas kepada Amerika. Ia menegaskan Iran tidak ingin perang terbuka, tapi menuntut agar AS menghentikan operasi intelijen di sekitar wilayahnya. Ia juga menyebut serangan ini masih “tahap awal” bila provokasi berlanjut. Kantor berita lokal menyiarkan gambar peluncuran sebagai bentuk unjuk kekuatan. Pemerintah Iran mengklaim target telah dipilih dengan akurat dan sengaja tak menimbulkan korban.
“Simak juga: Oppo A5 Series: Smartphone Terjangkau dengan Fitur Menarik”
Mantan Presiden Donald Trump langsung menanggapi lewat media sosial pribadinya. Ia menyebut serangan itu “lemah” dan mempermalukan kekuatan militer Iran. Trump juga mengkritik pemerintah saat ini karena bersikap lunak terhadap Teheran. Ia menilai serangan tersebut sebagai hasil dari kebijakan luar negeri yang inkonsisten. Gedung Putih belum mengumumkan langkah militer apa pun. Namun, beberapa anggota Kongres mendesak tanggapan tegas.
Negara-negara anggota NATO mulai memantau perkembangan situasi di Teluk. Inggris dan Jerman mengeluarkan pernyataan keprihatinan. Mereka menyerukan kedua pihak untuk menahan diri dan menghindari eskalasi lebih lanjut. Dewan Keamanan PBB akan mengadakan sidang darurat membahas insiden ini. Australia dan Kanada juga meningkatkan status keamanan di pangkalan-pangkalan militer mereka. Media internasional memberi perhatian khusus pada Qatar sebagai titik panas terbaru.
Pemerintah Qatar menyampaikan pernyataan resmi bahwa negaranya tetap bersikap netral. Mereka membuka komunikasi dengan semua pihak terkait untuk mencegah konflik lebih luas. Qatar juga menegaskan bahwa serangan terhadap pangkalan AS tidak mewakili sikap negara. Pemerintah memastikan semua warga dan pekerja asing dalam kondisi aman. Langkah-langkah evakuasi tetap disiapkan untuk kondisi darurat. Diplomasi jadi fokus utama dalam beberapa hari ke depan.