Kudakyv – Korea Utara beri dukungan terang-terangan pada Iran dalam berbagai isu geopolitik yang makin memanas di kawasan Timur Tengah. Dukungan ini disampaikan secara publik oleh beberapa pejabat tinggi Korea Utara melalui media pemerintah mereka. Bukan hanya simbolik. Tapi mengandung pesan strategis bagi negara-negara barat. Pernyataan ini muncul di tengah ketegangan antara Iran dan blok sekutu Amerika Serikat. Hubungan Korea Utara dan Iran bukan hal baru. Mereka telah lama menjalin kerja sama dalam beberapa sektor sensitif. Termasuk teknologi militer, ekonomi, dan pertahanan regional.
“Baca Juga : Obat Asam Lambung Antasida: Dosis dan Efek Samping Dalam Kandungan Obat”
Pernyataan dukungan terhadap Iran disampaikan langsung oleh Kementerian Luar Negeri Korea Utara. Mereka menyebut Iran sebagai mitra yang “berani melawan dominasi Barat.” Ini merupakan pernyataan paling terbuka yang pernah dikeluarkan dalam satu dekade terakhir. Biasanya Korea Utara bersikap lebih hati-hati dalam urusan Timur Tengah. Tapi kini mereka terlihat lebih frontal. Langkah ini diduga sebagai respons terhadap tekanan sanksi internasional yang makin ketat.
Salah satu bentuk dukungan yang paling disorot adalah dugaan kerja sama militer antara kedua negara. Beberapa laporan intelijen menyebut bahwa Iran dan Korea Utara telah saling bertukar teknologi rudal. Meski tidak pernah dikonfirmasi secara resmi, banyak analis meyakini bahwa hubungan itu nyata. Bahkan ada spekulasi bahwa peralatan drone Iran terinspirasi oleh desain Korea Utara. Kerja sama semacam ini membuat negara-negara Barat khawatir akan potensi ancaman baru.
“Simak juga: NPL Masih Tembus 10%, Amar Bank (AMAR) Ungkap Penyebabnya”
Bagi Iran, dukungan Korea Utara menjadi nilai tambah dalam diplomasi global. Negara itu bisa menunjukkan bahwa mereka tidak sendirian. Dalam banyak kesempatan, diplomat Iran menyebut bahwa “poros perlawanan” terhadap dominasi barat kini makin luas. Iran juga kerap menekankan pentingnya kerja sama antarnegara yang punya pengalaman menghadapi sanksi ekonomi. Dukungan Korea Utara memberi angin segar bagi Iran untuk lebih percaya diri dalam kebijakan luar negerinya.
Negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis langsung menanggapi dukungan ini dengan kecaman. Mereka menyebut langkah Korea Utara sebagai bentuk provokasi dan destabilisasi regional. Bahkan beberapa pengamat menyarankan agar Dewan Keamanan PBB segera menyelidiki potensi pelanggaran sanksi. Dukungan terbuka dari Pyongyang dianggap melampaui batas netralitas yang selama ini dijaga. Ini bisa berdampak pada hubungan diplomatik di kawasan Asia Timur juga.
Banyak pengamat percaya bahwa mereka sedang mencoba keluar dari isolasi dengan membentuk aliansi baru. Iran menjadi partner strategis karena memiliki posisi penting di Timur Tengah. Dukungan ini bisa membuka peluang barter, kerja sama ekonomi, dan pertukaran intelijen. Pengamat militer menyebut bahwa hubungan ini mungkin lebih dalam daripada yang terlihat di permukaan. Ada kemungkinan bahwa kedua negara saling memberi bantuan teknis di bidang yang tidak diungkap ke publik.