Tragedi Idul Fitri Gaza, Serangan Keji Israel Bombardir Warga Palestina di Hari Lebaran
Kudakyv – Tragedi Idul Fitri Gaza, Serangan Keji Israel Bombardir Warga Palestina di Hari Lebaran
Tragedi Idul Fitri Gaza menjadi momen kelam bagi warga Palestina. Ketika seharusnya mereka merayakan hari kemenangan dengan sukacita, justru duka yang mereka terima. Serangan udara brutal Israel di Jalur Gaza menewaskan puluhan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
Pada hari yang seharusnya penuh berkah, Israel kembali melancarkan serangan ke Gaza. Berdasarkan laporan Al Jazeera, serangan udara menghantam kota Rafah dan Khan Younis di Gaza selatan. Akibatnya, 35 orang tewas seketika.
Tak hanya itu, pasukan Israel juga menyerang fasilitas medis di Rafah. Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) melaporkan bahwa 15 pekerja medis ditemukan tewas di lokasi. Citra satelit menunjukkan lima kendaraan penyelamat turut dihancurkan dalam serangan itu.
PRCS mengungkapkan kesedihannya atas insiden ini. “Ini adalah tragedi, bukan hanya bagi kami, tetapi juga bagi dunia kemanusiaan,” ungkap pernyataan resmi mereka.
“Baca Juga: Trump Tuntut Kiev Ukraina Kembalikan Semua Bantuan AS dari Kesepakatan Mineral Langka“
Kondisi di Gaza semakin memburuk setelah Israel menghentikan pengiriman bantuan sejak awal Maret lalu. Hal ini menyebabkan kelaparan meluas di tengah warga sipil.
“Warga Palestina seharusnya berbuka puasa dengan makanan lezat saat Idul Fitri, tetapi mereka bahkan tidak mendapatkan satu kali makan pun. Situasi di Gaza sungguh menyedihkan,” ungkap jurnalis Al Jazeera, Hind Khoudary.
Tak hanya kekurangan makanan, akses terhadap layanan medis juga kian terbatas. Rumah sakit kekurangan pasokan obat-obatan dan alat kesehatan. Para dokter berjuang dengan segala keterbatasan demi menyelamatkan nyawa korban serangan Israel.
Di tengah serangan yang terus berlangsung, kelanjutan perundingan gencatan senjata masih belum menemukan titik terang. Pada Minggu (30/3), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menegaskan tuntutannya. Ia menghendaki Hamas melucuti senjatanya dan meninggalkan Gaza.
Sementara itu, Israel terus meningkatkan tekanannya terhadap Hamas. Mereka mengancam akan meningkatkan intensitas serangan jika 59 sandera yang masih ditahan di Gaza tidak segera dibebaskan.
Namun, meskipun berbagai upaya dilakukan, Israel tetap melanggar gencatan senjata yang disepakati sejak pertengahan Januari lalu. Serangan udara terus menghantam wilayah Gaza, menyebabkan jumlah korban jiwa terus bertambah.
“Simak Juga: Jenis Perlindungan Kebijakan Publik Dalam Penegakan Hak Asasi Manusia“
Sejak agresi Israel dimulai, lebih dari 50 ribu warga sipil kehilangan nyawa mereka. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak yang tidak berdaya menghadapi serangan brutal ini.
Kudakyv melaporkan bahwa komunitas internasional terus mengecam tindakan Israel. Namun, hingga kini belum ada langkah konkret untuk menghentikan serangan tersebut. Situasi ini memicu kecaman dari berbagai organisasi kemanusiaan yang menuntut agar kekerasan di Gaza segera dihentikan.
Menurut laporan kudakyiv.com, berbagai negara telah mendesak Israel untuk menghentikan agresi ini. Namun, seruan tersebut belum mendapat respons positif dari pemerintah Israel.
Tragedi Idul Fitri Gaza bukan sekadar peristiwa biasa. Ini adalah bukti nyata bagaimana hak asasi manusia diabaikan di tengah konflik. Serangan yang terus berlangsung hanya memperpanjang penderitaan rakyat Palestina.
Dunia internasional harus bertindak lebih tegas untuk menghentikan tragedi ini. Kudakyv menyoroti bahwa perdamaian di Gaza hanya bisa tercapai jika tekanan global terhadap Israel semakin kuat.
Selama dunia masih diam, maka penderitaan warga Palestina akan terus berlanjut.