Kudakyv – Idul Adha semakin dekat dan persiapan terus dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satu yang terlibat langsung adalah PT Pelni. Tahun ini, perusahaan pelayaran tersebut memberi perhatian khusus pada transportasi hewan kurban. Mereka memastikan bahwa proses distribusi hewan dari daerah penghasil menuju kota besar berjalan lancar. Pasalnya, permintaan hewan kurban cenderung meningkat menjelang hari raya. Pelni melihat ini sebagai tanggung jawab sosial dan logistik nasional. Mereka tak ingin ada keterlambatan yang berujung pada kerugian peternak.
Pelni telah memetakan beberapa rute utama. Salah satunya adalah jalur dari Nusa Tenggara Timur menuju Surabaya dan Jakarta. NTT dikenal sebagai salah satu pemasok sapi terbesar di Indonesia. Selain itu, ada juga rute dari Makassar dan Kalimantan. Pelni menyiapkan armada yang mampu mengangkut hewan dalam jumlah besar. Mereka bekerja sama dengan pemerintah daerah dan koperasi peternak. Tujuannya agar pengangkutan hewan lebih efisien dan aman. Setiap titik keberangkatan disiapkan dengan standar logistik khusus.
“Baca Juga : Acara Peringatan HLUN Lampung, Berikan Layanan Kesehatan Gratis Untuk Para Lansia”
Transportasi hewan bukan hanya soal jumlah, tapi juga soal kualitas. Pelni memastikan bahwa sapi dan kambing yang diangkut dalam kondisi sehat. Sebelum masuk kapal, hewan-hewan itu akan diperiksa oleh dokter hewan. Mereka juga harus bebas dari penyakit zoonosis. Di dalam kapal, Pelni menyediakan ruang ventilasi dan area makan. Hewan diberi minum secara rutin selama perjalanan laut. Kru kapal dilatih untuk menangani hewan dengan baik. Hal ini agar hewan tidak stres selama di perjalanan.
Setiap perjalanan hewan kurban akan diawasi oleh instansi pemerintah. Mulai dari Dinas Peternakan, Karantina, hingga Dinas Perhubungan. Mereka akan mengecek dokumen kesehatan, surat izin angkut, dan kesesuaian jumlah muatan. Selain itu, kapal juga harus memenuhi kriteria keamanan laut. Pelni tidak sembarangan dalam menentukan jadwal keberangkatan. Semuanya dirancang agar sampai sebelum puncak Idul Adha. Jika ada hambatan cuaca atau kerusakan, rute cadangan sudah disiapkan. Semua demi menjamin distribusi hewan tetap lancar.
“Simak juga: Analisis Pentingnya Pertemuan Trump dan Xi Jinping yang Akan Datang”
Salah satu masalah yang sering terjadi adalah keterlambatan distribusi. Akibatnya, harga hewan bisa turun atau bahkan tidak laku. Pelni ingin membantu peternak agar tidak mengalami kerugian seperti itu. Mereka membuka jalur komunikasi langsung dengan koperasi dan dinas peternakan lokal. Setiap kebutuhan armada akan dicocokkan dengan jadwal kapal reguler. Jika perlu, Pelni juga menyiapkan kapal tambahan. Mereka paham bahwa peternak daerah menggantungkan hidup dari momen Idul Adha. Maka logistik harus berjalan dengan presisi.
Mengangkut hewan hidup tentu berbeda dengan penumpang biasa. Karena itu, Pelni mengadakan pelatihan bagi kru kapal. Mereka diajari cara menangani hewan, mulai dari memberi makan hingga menenangkan. Bahkan cara berbicara dan bergerak pun diajarkan agar tidak membuat hewan stres. Pelatihan ini melibatkan dokter hewan dan ahli ternak. Tujuannya agar perjalanan laut tetap aman untuk semua. Pelatihan juga mencakup penanganan darurat jika ada hewan yang terluka. Semua dijalankan untuk menjaga kesejahteraan hewan kurban.
Pelni juga mulai menerapkan sistem digital dalam pelacakan muatan. Setiap pengiriman hewan akan memiliki kode khusus. Dengan begitu, peternak dan pembeli bisa memantau posisi kapal secara real-time. Teknologi ini membantu mencegah penipuan atau pengiriman ganda. Pelni ingin proses distribusi berjalan transparan dan efisien. Di masa depan, mereka berencana menambahkan sensor suhu dan kelembaban. Agar kondisi hewan selama di kapal tetap bisa dikontrol. Semua ini bagian dari transformasi layanan logistik yang lebih modern.
Tak berhenti di pelabuhan, distribusi hewan kurban juga melibatkan daratan. Karena itu, Pelni bekerja sama dengan penyedia jasa angkutan darat. Begitu kapal sandar, truk sudah siap menjemput dan mendistribusikan hewan. Kolaborasi ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan di pelabuhan. Proses pemindahan dari kapal ke truk pun diawasi oleh tim khusus. Mereka memastikan hewan tidak cedera saat diturunkan. Pengaturan waktu dan koordinasi menjadi kunci. Pelni ingin seluruh proses dari laut ke darat berjalan mulus.
Pelni juga ingin masyarakat lebih paham soal proses logistik hewan kurban. Mereka menggelar sesi edukasi di beberapa kota. Tujuannya agar masyarakat tahu bahwa pengangkutan ini bukan hal sederhana. Ada regulasi, protokol kesehatan, dan prosedur ketat yang harus dipenuhi. Edukasi ini juga menekankan pentingnya membeli hewan dari sumber terpercaya. Agar hewan yang dikurbankan benar-benar layak dan sehat. Dengan edukasi, Pelni berharap masyarakat makin menghargai peran transportasi dalam Idul Adha.
Distribusi hewan kurban selama ini masih terkonsentrasi di kota besar. Pelni ingin membantu mengubah pola itu. Dengan armada laut, mereka bisa menjangkau pulau-pulau terpencil. Daerah yang sebelumnya kesulitan mendapatkan hewan kurban kini lebih mudah dijangkau. Ini membantu pemerataan ibadah kurban di seluruh Indonesia. Dengan rute baru dan sistem yang lebih rapi, mereka optimis. Tahun ini akan jadi tonggak distribusi hewan kurban yang lebih adil. Semua pihak diajak terlibat dalam semangat gotong royong ini.