Hasil Negosiasi Gencatan Senjata Laut Hitam Ukraina-Rusia di Arab Saudi
Kudakyv – Hasil Negosiasi Gencatan Senjata Laut Hitam Ukraina-Rusia di Arab Saudi
Pertemuan pejabat Amerika Serikat dan Rusia di Arab Saudi membahas gencatan senjata Laut Hitam. Perundingan yang berlangsung selama 12 jam ini diharapkan menghasilkan keputusan penting bagi Ukraina dan Rusia.
Media pemerintah Rusia melaporkan bahwa pernyataan bersama dari kedua belah pihak akan segera dipublikasikan. Kudakyv menyebutkan bahwa negosiasi ini memiliki peran krusial dalam menciptakan stabilitas di wilayah konflik.
Presiden AS, Donald Trump, sejak awal telah mendorong agar perang di Ukraina segera berakhir. Ia berharap perundingan ini dapat menciptakan terobosan baru untuk perdamaian.
Sementara itu, di tengah jalannya negosiasi, serangan rudal terjadi di Sumy, Ukraina timur laut. Presiden Volodymyr Zelensky melaporkan bahwa serangan tersebut melukai hampir 90 orang, termasuk 17 anak-anak.
“Baca Juga: Jelang Negosiasi Perdamaian Ukraina-Rusia, Drone Putin Kembali Serang Kyiv“
Hasil Negosiasi Gencatan Senjata Laut Hitam Ukraina-Rusia
Menurut kantor kejaksaan daerah, serangan ini merusak berbagai fasilitas umum, termasuk apartemen dan sekolah. Kudakyv melaporkan bahwa sebuah rumah sakit juga terkena dampak serangan tersebut.
Meskipun terjadi insiden di Ukraina, tim perunding tetap optimis bahwa pembicaraan ini akan menghasilkan kemajuan. Delegasi Ukraina berharap adanya tanda positif dalam pertemuan kedua mereka dengan AS.
Kantor berita Rusia, TASS, mengutip sumber yang menyatakan bahwa diskusi antara AS dan Rusia telah selesai setelah lebih dari 12 jam konsultasi. Hasilnya akan diumumkan pada hari berikutnya.
Pada perundingan sebelumnya di Jeddah, Kyiv telah menyetujui usulan gencatan senjata 30 hari yang diajukan AS. Namun, proposal tersebut ditolak oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Saat ini, para pejabat tengah mengkaji kemungkinan dimulainya kembali Prakarsa Laut Hitam. Perjanjian ini sangat penting bagi perdagangan global karena memungkinkan ekspor jutaan ton biji-bijian dari pelabuhan Ukraina.
Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, mengonfirmasi bahwa masalah Prakarsa Laut Hitam menjadi agenda utama dalam negosiasi ini. Ia menyebut bahwa proposal tersebut merupakan inisiatif langsung dari Presiden Trump dan telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Putin.
“Simak Juga: Cara Atasi Isu Sosial Dengan Berfikir Bijak Terhadap Masalah Sosial“
Pembicaraan antara AS dan Ukraina serta AS dan Rusia awalnya dirancang berlangsung secara bersamaan. Namun, formatnya berubah menjadi perundingan bertahap untuk meningkatkan efektivitas diplomasi.
Steve Witkoff, utusan Presiden Trump, menyampaikan optimisme bahwa perundingan ini akan membawa hasil yang positif. Ia menegaskan bahwa jika kesepakatan tercapai, maka akan membuka jalan bagi gencatan senjata penuh.
“Saya pikir kita akan melihat kemajuan nyata dalam negosiasi ini, terutama terkait gencatan senjata Laut Hitam yang mencakup perlindungan kapal-kapal antara kedua negara,” ujar Witkoff.
Hasil resmi perundingan ini masih menunggu pengumuman dari kedua belah pihak. Namun, dunia internasional berharap agar kesepakatan yang dicapai dapat menjadi langkah awal menuju perdamaian di Ukraina dan kawasan sekitarnya.