NATO Dituding Akan Laksanakan Perang Dunia III Melawan Rusia dari Romania
Kudakyv – Tuduhan Panas: NATO Disebut Akan Luncurkan Perang Dunia III dari Romania
Isu tentang kemungkinan pecahnya Perang Dunia III kembali mengemuka setelah pernyataan tajam dari Calin Georgescu, tokoh politik sayap kanan asal Romania. Dalam wawancara eksklusif bersama jurnalis Amerika, Tucker Carlson, Georgescu menyebut bahwa NATO memiliki niat melancarkan Perang Dunia III dengan titik awal dari Romania.
Pernyataan tersebut langsung memancing perdebatan luas, baik di dalam negeri Romania maupun di komunitas internasional. Apalagi, Georgescu menyampaikan tudingan ini setelah dirinya secara kontroversial dilarang mencalonkan diri sebagai presiden Romania.
Georgescu dikenal sebagai kritikus keras terhadap NATO, Uni Eropa, dan dukungan Barat terhadap Ukraina. Dalam pemilu presiden yang berlangsung pada November tahun lalu, ia mengejutkan banyak pihak dengan mengumpulkan 23% suara pada putaran pertama. Namun, Mahkamah Konstitusi Romania membatalkan hasil pemilu itu dengan alasan adanya dugaan pelanggaran dalam kampanye.
Sejak saat itu, Georgescu semakin vokal menyuarakan opininya, termasuk ketika tampil dalam podcast Carlson dan dalam tayangan “The Shawn Ryan Show.” Di sana, ia menegaskan bahwa penolakannya terhadap konflik dan komitmen terhadap perdamaian menjadi alasan utama pembatalan pencalonannya.
“Saya hanya ingin perdamaian, tapi mereka butuh perang,” ujar Georgescu dalam kutipan yang diangkat oleh Kudakyv.
“Baca Juga: China Marah Dengan Ukraina Usai Zelensky Tangkap 155 Tentaranya di Donetsk“
Romania adalah negara anggota NATO sejak tahun 2004. Letaknya yang berbatasan langsung dengan Ukraina sepanjang 380 mil atau 612 km membuatnya menjadi aset strategis dalam konteks ketegangan antara Barat dan Rusia.
Georgescu bahkan mengklaim bahwa Romania kini menjadi pijakan utama bagi NATO untuk mempersiapkan aksi militer skala besar. Hal ini terutama karena perluasan Pangkalan Udara MK yang kini menjadi instalasi militer terbesar NATO di Eropa.
Menurut Kudakyv, Rusia telah menyatakan kekhawatirannya terhadap eksistensi pangkalan tersebut. Bahkan, Moskow telah mengidentifikasinya sebagai salah satu target utama bila terjadi konfrontasi terbuka.
Dalam pernyataan lanjutan, Georgescu menuduh bahwa pencabutan hak pencalonannya sebagai presiden merupakan bagian dari konspirasi besar. Ia menyebut adanya “mafia globalis” yang juga disebutnya berperan dalam menjegal kampanye politik Donald Trump di Amerika Serikat.
“Saya tidak diperbolehkan mencalonkan diri karena saya menolak berperang. Mereka takut akan perdamaian,” tegasnya. Ia mengklaim bahwa rakyat Romania secara mayoritas tidak ingin negaranya ikut terlibat dalam perang atau intervensi militer.
Tuduhan tersebut tentu memantik diskusi lebih luas mengenai kebebasan politik dan bagaimana narasi geopolitik digunakan untuk membentuk opini publik.
Pangkalan Udara MK yang kini diperluas oleh NATO memicu berbagai pendapat. Bagi pendukung NATO, perluasan ini adalah bagian dari upaya pertahanan kolektif terhadap ancaman Rusia. Namun, bagi Georgescu dan pendukungnya, hal ini justru dianggap sebagai bentuk provokasi.
Moskow pun telah mengeluarkan peringatan tegas. Jika konflik bersenjata terjadi, pangkalan di Romania akan menjadi salah satu target utama balasan militer Rusia. Posisi ini memperkuat narasi Georgescu bahwa Romania tidak lagi netral dalam ketegangan global.
“Simak Juga: Implementasi Isu Perempuan dan Anak: Jenis Pelanggaran Berat dan Cara Melaporkannya“
Topik Perang Dunia III memang sering menjadi bahan spekulasi di berbagai media internasional. Namun, saat tokoh politik menyuarakan kekhawatiran ini secara terbuka, hal tersebut memberikan dimensi baru.
Banyak analis menilai bahwa pernyataan Georgescu, meskipun kontroversial, menggambarkan kekhawatiran nyata dari sebagian warga Romania. Mereka khawatir negaranya terseret ke dalam konflik besar akibat posisi strategis dan kedekatannya dengan Ukraina.
Sebagaimana dikutip dari Kudakyiv.com, beberapa survei lokal menunjukkan bahwa masyarakat Romania lebih memilih netralitas dan mendukung upaya diplomasi, bukan konfrontasi.
Isu ini menunjukkan pentingnya keterbukaan informasi serta perlunya diskusi lintas negara yang lebih jujur. Ketegangan antara NATO dan Rusia memang telah berlangsung lama, namun mengarahkannya pada konflik skala global bukanlah solusi.
Romania kini berada dalam posisi yang tidak mudah. Di satu sisi, negara ini harus menjalankan komitmen sebagai anggota NATO. Di sisi lain, tekanan dari dalam negeri mendorong pemerintah untuk menjaga jarak dari konflik langsung.
Dialog damai dan keterbukaan diplomatik menjadi kunci untuk meredam isu yang berpotensi menimbulkan ketegangan global. Semua pihak, baik dari NATO, Rusia, maupun negara-negara perbatasan seperti Romania, harus menyadari bahwa satu langkah salah bisa memicu bencana kemanusiaan yang tak terelakkan.